Menyusun Ringkasan/Rangkuman, Menyalin (Kutipan), Parafrase

October 25, 2010 Leave a comment

Diposting oleh: Jabaruddin

Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai insane akademis, tidak mungkinlah kita terhindar dari kegiatan meringkas, merangkum, menyalin (mengutip), ataupun memparafrase. Tentu masing-masing bentuk tersebut baik ringkasan atau rangkuman, menyalin (kutipan), ataupun paraphrase didasari tujuan dan maksud yang berbeda-beda. Namun ada kesamaan fungsi dari masing-masing bentuk tersebut yaitu memudahkan memahami esensi permasalahan. Artinya dengan membaca ringkasan, rangkuman, salinan, atau paraphrase pokok persoalan akan terserap dan terpahami dengan cepat.

Baca selengkapnya: Modul menulis lanjut (download di sini)

Categories: Modul Tags:

Modul: Membaca Ekstensif

October 25, 2010 Leave a comment

Diposting oleh: Jabaruddin

Membaca ekstensif adalah membaca secara luas.Membaca dengan tujuan memahami isi wacana dapat dilakukan dengan cara memahami pikiran utama (kalimat utama), pikiran penjelas,tema (permasalahan pokok) dan jenis wacana. Sebuah wacana terbangun dari satu, dua, tiga kalimat dan seterusnya, yang pada umumnya mengemukakan sebuah pikiran atau gagasan. Gagasan dalam paragraf dituangkan dalam pikiran utama (kalimat utama) dan pikiran penjelas (kalimat penjelas). Kalimat utama dapat ditempatkan pada posisi awal (deduktif), akhir (induktif), awal-akhir (campuran) atau bersifat merata (naratif).

Langkah- langkah menentukan pikiran utama:

1. Bandingkan isi-isi kalimat yang menjadi unsur paragraf dan tentukan manakah yang    paling berpengaruh.

2. Cermati kalimat pertama, jika kalimat itu menggabungkan seluruh kalimat dalam          paragraf berarti menjadi pikiran utama.

3. Cermatilah kalimat terakhir, kadang-kadang penulis menyimpulkan pikiran utama pada kalimat terakhir.

4. Cermatilah kalimat pertama dan terakhir, mungkin penulis menggabungkan kedua kalimat tersebut sebagai kalimat utama (posisi gabungan atau campuran)

5. Bacalah paragraf itu sambil bertanya, “apa arti semua ini ?” mungkin setiap fakta mempunyai makna saling mendukung (pikiran utama merata).

Baca selengkapnya: modul bahasa indonesia (download di sini)

Categories: Modul

Sejarah Terbentuknya Organisasi Siswa Intra Sekolah

October 25, 2010 Leave a comment

Diposting oleh: Jabaruddin

Sejarah OSIS

Proses lahirnya OSIS pada tahun 1970 s.d 1972 sangat dipengaruhi oleh sistem politik masa itu, dimana OSIS mempunyai hubungan dengang organisasi di luar sekolah yang bersifat politis sehingga munculah loyalitas ganda. Itulah sebabnya beberapa pemimpin OSIS di Jakarta yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari berbagai perpecahan antar siswa. Usaha tersebut melahirkan Keputusan Mendikbud Nomor : 0323/U/1978 tentang Pola Dasar dan Pengembangan Generasi Muda. Berdasarkan SK tersebut, secara formal OSIS dinyatakan sebagai salah satu jalur pembinaan generasi muda.

OSIS Secara Organis

Osis adalah satu-satunya organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Osis, yang tidak menjadi bagian atau alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

Baca selengkapnya: Presentasi Power Point Materi OSIS (download di sini)

Categories: Organisasi Tags: ,

Kamus Bahasa Samawa

October 24, 2010 Leave a comment

Diposting oleh: Admin & Jabaruddin

Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus.

Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus (قاموس), dengan bentuk jamaknya qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani Ωκεανός (okeanos) yang berarti ‘samudra‘. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.

Kamus Bahasa Samawa

Kamus Bahasa Samawa menggunakan sastra jontal, disusun oleh Bapak Jabaruddin, S.Pd. guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Sumbawa dengan tujuan melestarikan sastra jontal dan secara khusus menyediakan referensi bagi pemahaman generasi muda dan rasa cinta terhadap budaya daerah Samawa.

Kamus Samawa: kamus bahasa samawa.doc (download di sini)

PENDEKATAN APRESIASI SASTRA SAMAWA

October 24, 2010 Leave a comment

Diposting oleh: Jabaruddin

Pendekatan Apresiasi Lawas

Pendekatan dalam apresiasi sastra dapat ditentukan oleh tujuan terhadap apa yang akan diapresiasikan dalam teks sastra tersebut. Pendekatan apresiasi sastra terproses lewat kegiatan memahami atau memaknai sebuah karya sastra. Proses memahami atau memaknai suatu karya sastra dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain :

Pendekatan Parafrase

Pendekatan parafrase adalah proses pendekatan apresiasi karya sastra dengan menyederhanakan kata atau kalimat dalam karya sastra sehingga dapat lebih mudah dipahami. Pendekatan parafrase dapat juga dilakukan dengan cara mengubah bentuk suatu karya sastra ke dalam bentuk paragraf dengan mengungkapkan kembali gagasan paragraf dengan kata-kata atau kalimat yang berbeda.

Dasar – dasar pendekatan parafrase  :

a.       Gagasan yang sama dapat disampaikan dengan cara yang berbeda

b.      Penggunaan simbol-simbol yang konotatif dalam karya sastra

c.       Kata-kata dan kalimat dalam karya sastra banyak yang mengalami pelepasan

Contoh :

Na jina rampak beling no

Kau kemang tanda balit

Biasa gugir no balit

Baca selengkapnya: Apresiasi Sastra Samawa (download di sini)

Categories: Uncategorized Tags: ,

Selamat Datang di Blog Bahasa Indonesia!

August 17, 2010 1 comment

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan rahmatNya sehingga terselesaikannya blog Bahasa Indonesia ini. Saya berharap semoga blog ini menjadi media komunikasi dan berbagi pengalaman khususnya rekan-rekan yang bersemangat mengembangkan ide-ide dan kreativitas. Bertukar pengalaman metode mengajar akan membuat kita kaya, membantu mengurangi tekanan dan memanfaatkan energi kejiwaan untuk proses belajar mengajar. Kerja sama antar guru-pembelajar menciptakan sinergi manusiawi yang memungkinkan berbagai wawasan, gagasan, dan informasi mengalir bebas. Dan akhirnya meningkatkan pengalaman belajar bagi semua orang khususnya dalam upaya menjadikan pelajaran kimia menyenangkan bagi anak-anak kita.
[Sumbawa Besar, Medio Agustus 2010]


Drs. Lalu Karna

Ketua Tim Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Categories: Uncategorized